MAMPIR GAN DI LAPAK ANE

Rabu, 30 Maret 2011

Rindu Melihat Wajah-Nya

Suatu malam Rasulullah bersama sahabat-sahabatnya sedang berada di luar kota Madinah. Bulan purnama terlihat jelas. Nabi Saw menatapnya sambil berkata
"Kamu akan melihat wajah Tuhanmu sebagaimana kamu melihat bulan itu, tidak silau memandangnya dan tidak pula terhalang karena sesuatu. Sedapat mungkin kamu mmelakukan salat sebelum terbit matahari (subuh) dan sebelum terbenamnya (ashar).Cepatlah kamu kerjakan." (HR Muslim)

Dalam sebuah perjalanan bersama sahabat-sahabatnya, Rasulullah menceritakan segala kebesaran dan keagungan Allah 'Azza wa Jalla. Salah seorang sahabat bertanya,

"Ya Rasulullah bagaimana cara mendapatkan cinta Allah 'Azza wa Jalla? Rasulullah menjawab, "Allah 'Azza wa Jalla mendatangiku (dalam mimpi) dan mengajarkan kepadaku suatu doa: Ya Muhammad ucapkanlah: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon cinta-Mu, dan cinta hamba yang mencintai-Mu, dan ajarkan aku amal saleh yang mengantarkan aku untuk memperoleh cinta-Mu." (HR Ibnu Khuzaimah, Ath-Thabrani, Ahmad, Al-Hakim, At-Tirmidzi)

Engkau Bersama Orang Yang Engkau Cintai

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon cinta-Mu, dan ajari aku amal yang saleh yang mengantarkan aku untuk memperoleh cinta-Mu." (HR Ibnu Khuzaimah, Ath-Thabrani, Ahmad, Al-Hakim, At-Tirmidzi)

Anas bin Malik r.a. menceritakan, "Ketika aku dan Rasulullah Saw keluar dari masjid, kami bertemu dengan seorang laki-laki di pintu masjid. Pria itu bertanya,
"Wahai Rasulullah! Kapankah hari kiamat terjadi?" Rasul menjawab, "Apa yang telah engkau persiapkan untuk menyambutnya?" Laki-laki itu terdiam sebentar, lalu menjawab, "Wahai Rasulullah! Aku tidak mempunyai banyak persiapan amal, baik itu salat, puasa, maupun sedekah. Tapi aku mencintai Allah dan Rasul-Nya." Kemudian Rasulullah bersabda, "Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai."(HR Bukhari dan Muslim)

Sebuah pernyataan dari Rasulullah Saw yang amat membahagiakan. Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya yang melekat di dalam hati seorang hamba akan mengganti kekurangan amalnya dan menempatkannya pada derajat yang tinggi. Terlebih lagi amal seseorang cenderung sering dihinggapi penyakit: riya, takabur, ujub, dan cepat ingin memperoleh balasan. Hanya kecintaan yang tulus kepada Allah dan Rasul-Nya yang dapat menepis segala penyakit-penyaki itu.
Seseorang yang mencintai Allah 'Azza wa Jalla dan Rasul-Nya akan merasakan kelezatan iman dan kenikmatan hidup dalam ridha-Nya dalam keadaan sempit atau lapang. Saat sempit dan susah, seorang hamba akan bersabar atas kesempitannya dan kesusahannya; dan ketika lapang, tak pernah ia lupa bersyukur atas apa yang ia dapatkan.
Cinta dan amal bukanlah dua hal yang terpisah. Justru cinta kepada Allah dan Rasul-Nya harus dibuktikan dengan amal yang dilakukannya. Mungkinkah kita mencintai Allah SWT tapi kita membangkang terhadap perintah salat yang diwajibkan? Demikian juga sebaliknya, setiap amal yang dilakukantanpa diiringi rasa cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya bagaikan kehidupan tanpah ruh. Hambar dan tidak berarti.
"Katakanlah (Muhammad): Jikalau bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, pasangan-pasangan hidupmu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (QS At-Taubah [9]: 24)

Minggu, 27 Maret 2011

Jatuh Cinta

Aku simpan cintaku sehingga engkau menderita karena sikapku
Mereka mencelamu dan celaan mereka adalah aniaya
Musuh-musuhmu menghasut
Engkau mencintai dan telah menjadi bahan gunjingan
Tak ada manfaatnya menyimpan cinta
Engkau bagai harimau betina yang mati kepayahan
Pada bekas tapak Hindun atau bagaikan bibir yang sakit
Aku menjauhi kekasih karena takut dosa
Padahal menjauhi kekasih adalah dosa
Rasakanlah bagaimana (rasanya) menjauhi kekasih yang kau sangka
Bahwa itu tindakan bijaksana padahal mungkin itu bohong

(Sebuah syair dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud, salah satu dari tujuh orang
ulama ahli fiqh dari kalangan tabi’in (fuqaha assab’ah), salah seorang guru utama Khalifah
Umar bin Abdul Aziz, seorang ulama yang produktif menulis syair, yang pernah jatuh cinta)
Penjelasan :

Menjaga perasaan kepada lawan jenis merupakan kunci kesuksesan seseorang agar terpelihara harga dirinya. Meskipun sama-sama saling menyukai, apabila merasa belum siap untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, hendaknya perasaan itu kita tutup rapat-rapat. Meskipun kita tahu, keduanya sebenarnya saling mengharapkan. Di saat seperti ini, segala bentuk qorinah / tanda, apakah itu berupa perhatian, pemberian, dsb, hendaknya kita maknai dengan pemaknaan yang sewajar-wajarnya.

Seseorang yang mengumbar perasaan cintanya, hanya akan menjadi bahan gunjingan orang-orang di sekitarnya. Apakah hubungannya itu dapat berlanjut ke jenjang pernikahan, maupun apabila hubungan tersebut gagal menuju tangga pernikahan, sama-sama merupakan sumber gunjingan yang paling enak.

Di sisi yang lain, menyimpan perasaan kepada lawan jenis yang begitu mendalam akan merusak jiwa seseorang, karena ingatannya tidak bisa lepas darinya. Alangkah baiknya apabila kecederungan tersebut segera kita wujudkan dalam bentuk ikatan pernikahan
sebagaimana sebuah hadits menyatakan, ”Tidak ada yang terbaik bagi dua orang yang saling mencintai kecuali menikah.” (HR. Ibnu Majah)

Sedangkan menunda-nunda ikatan pernikahan saat hati sudah tertambat pada diri seseorang, atau berusaha menghindar terhadap seseorang yang kita sukai merupakan bentuk penyiksaan batin yang lain, seperti seekor kucing yang dijauhkan dari makanan yang baru ditemuinya. Ia merasa begitu kehilangan, karena dijauhkan dari sesuatu yang selama ini ia harapkan. So, segera pastikan, cari sebuah jawaban, kunjungi orang tuanya, tentukan tanggal pelaksanaan. Insya Allah hati akan menjadi tentram. Wallauhu’alam bishshowab.

Sabtu, 26 Maret 2011

Ulama adalah Dokter Penyakit Hati

Jangan bertanya tentang penyakit hati kepada dokter. Bila kamu ingin mengetahui jawabannya, maka tanyakanlah pada seorang yang alim.

Hendaklah kamu perhatikan ilmumu, agar ilmumu itu tidak menjadi musuh di hari akhirat kelak. Janganlah kamu bertengkar dengan siapa pun tentang suatu masalah maupun harta benda. Karena bertengkar banyak mengandung bencana. Dampak negatifnya lebih besar ketimbang manfaatnya. Bertengkar merupak sumber dari segala perilaku tercela, baik ria, dengki, takabur, dendam, permusuhan, maupun berbangga-bangga diri.

Bila terjadi permasalahan antara dirimu dengan orang lain, dan kamu bermaksud menunjukan yang haqq kepada mereka, maka hal itu dibenarkan. Namun, ada dua hal yang harus kamu perhatikan, yaitu tidak berbeda pendapat mengenai haqq itu; dan kamu mempersoalkan hal itu ditempat tertutup, tidak dihadapan orang banyak

Dengarlah satu larangan yang sangat penting untuk bekal hidupmu. Yaitu janganlah kamu bertanya tentang hal-hal yang sulit dan yang berhubungan dengan penyakit hati kepada seorang dokter. Jika kamu ingin mengetahui jawaban penyakit hati tersebut, maka tanyakanlah kepada seorang alim ulama. Para ulama adalah dokter spesialis di bidang penyakit hati ini.

Orang zalim tidak akan dapat mengobati penyakit. Tapi orang alim yang sempurna tidak mau gegabah mengobati sembarang orang. Dia hanya mau mengobati orang yang masih mempunyai harapaan untuk sembuh.

Ilmu Melawan Setan

Jaga hatimu dengan ilmumu untuk mengetahui sifat-sifat hawa nafsu sehingga hatimu bisa lepas dari belenggu dunia dan lalu mendekat kepada-Nya

Jangan sampai kamu terpedaya oleh bujuk rayu setan dan perkataaan orang yang akan mengajakmu untuk mengambil harta benda dari tangan penguasa. Para penguasa umumnya menghambur-hamburkan hartanya hanya untuk perbuatan maksiat dan durhaka. Ketimbang bergaul dengan penguasa, lebih baik kamu bergaul dengan fakir miskin. Pola hidup fakir miskin lebih baik dari pada pola hidup dari penguasa itu. Setan yang terkutuk telah banyak menebas batang leher manusia dengan bujuk rayu dan bisikan yang menggairahkan. Setan mengajak kita untuk selalu dekat dan mendamba para penguasa.

Ada pun empat perkara yang patut kamu lakukan dengan sungguh-sungguh adalah:

Pertama, hendaklah kamu bergaul dengan Allah SWT dengan etika yang baik. Misalnya, seseorang melakukan sesuatu yang mengesankan hatimu. Maka contohlah perbutanya itu untuk orang lain. Tapi apabila ada orang yang melakukan sesuatu yang tidak berkenan dihatimu, maka janganlah kamu lakukan perbuatan seperti itu kepada orang lain. Karena yang diridlai sesama ,anusia, berarti hal itu akan diridlai Allah, dan perbuatan yang tidak disukai manusia, biasanya juga tidak disukai Allah SWT.

Kedua, setiap dirimu melakukan suatu perbuatan yang berkaitan dengan orang lain, lakukanlah dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang, seperti kamu menyayangi dirimu sendiri. Iman seseorang belum dikatakan sempurna, sebelum dirinya mampu mencintai orang lain sebagaimana layaknya ia mencintai dirinya sendiri.

Ketiga, bila kamu mendalami dan mempelajari satu disiplin ilmu, hendaklah ilmu itu berguna untuk meluruskan hati dan membersikan dirimu. Manfaatkanlah ilmu dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai ilmu yang kamu pelajari itu tidak mendatangkan manfaat apa pun. Gunakan ilmumu untuk majaga hatimu dan untuk mengetahui sifat-sifat hawa nafsu dan untuk melepaskan hatimu dari belenggu dunia. Ilmu itu harus berguna untuk membersihkan dirimu dari moral yang rendah, serta untuk mendekatkan dirimu kepada-Nya.
Sabda Rasulullah Saw:
"Sesungguhnya Allah tidak akan melihat bentuk fisik dan perbuatanmu, tapi Allah melihat pada hati dan niatmu."

Hal yang keempat, janganlah kamu memengumpulkan harta kekayaan melebihi kebutuhan satu tahun. Rasulullah Saw tidak pernah meminta kepada Allah harta yang berlebih, seperti dalam doanya :

"Ya, Allah jadikanlah makan dan minumku berserta keluargaku secuknya saja."

Jumat, 18 Maret 2011

Jangan Kotori Hatimu Dengan Dengki

 Segala kata ada jawabnya, setiap gayung ada sambutnya, segala penyakit ada obatnya, sepanjang bukan dengki pangkalnya.

Penyakit jahil itu ada 4 macam. Dan yang bisa diobati adalah penyakit orang yang haus petunjuk dan tuntunanan Ilahi. Ia berakal sehat dan memiliki pemahaman.Ia tidak terpengaruh oleh sifat iri dan dengki. Ia juga tidak berambisi untuk memegang kepemimpinan dan menduduki kursi kekuasaan. Ia tidak terbius oleh harta dunia dan kemegahannya. Ia semata-mata hanya mencari jalan yang lurus. Ia mengajukan pertanyaan dan berdebat semata-mata mencari ridla Allah SWT.

Semua itu dia lakukan tanpa disertai kedengkian dan niat untuk menjatuhkan atau menguji pihak lawan berbicara. Penyakit batin yang seperti ini masih bisa diobati. Oleh karana itu, bila kamu bertemu dengan orang yang semacam itu. Jawablah pertanyaannya dengan serius dan mendalam. Kamu bahkan wajib memberikan penjelasan kepadanya sehingga ia paham.

Adapun tiga penyakit jahil yang tidak bisa di obati adalah
Pertama, orang yang mengajukan pertanyaan dan berdebat disertai dengan perasaan dengki dan iri hati. Dia tidak akan menerima keteranganmu, sekalipun kamu sudah berusaha menjawab pertanyaannya dengan bijaksana dan sebaik-baiknya. Jawaban yang kamu berikan hanya akan menambah kedengkiyannya, bahkan bisa meningkat menjadi permusuhan.

Cara yang paling baik dalam menghadapi orang seperti ini adalah dengan tidak menghiraukan segala pertanyaannya tersebut. Dalam sebuah syair didendangkan dengan indah

Segala kata ada jawabnya
setiap gayung ada sambutnya
segala penyakit ada obatnya
sepanjang bukan dengki pangkalnya

Sebaiknya kamu berpaling dari orang-orang yang hasut. Biarlah dia mengumbar nafsu hasutnya. Tidak perlu kau tanggapi prilakunya.
Allah SWT berfirman:
"Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang-orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan dunia.(QS.Al-Najm [53]:29)

Orangn yang hasud dalam segala perkataan dan perbuatan hanyalah menyalakan api yang akan membakar amal kebajikan yang telah dia lakukan.
Rasulullah SAW bersabda:
"Hasud akan membakar amal kebajikan sebagaimana api membakar kayu bakar."

Kedua, orang yang terserang penyakit dungu. Penyakit ini tidak mungkin bisa diobati, seperti yang telah ditegaskan oleh Nabi Isa AS:
"Sesungguhnya aku tidak merasa lemah menghidupkan kembali orang yang telah mati. Tetapi merasa lemah tak berdaya mengobati orang dungu."

Orang yang dungu adalah orang yang belum cukup memiliki ilmu pengetahuan-ilmu aqli [rasional] dan ilmu syar'i [hukum islam]-,tapi ia sudah berani bertanya dan berdebat dengan orang yang lebih alim. Bahkan ia berani membantai ilmuwan yang mempunyai wawasan luas.

Orang dungu ini bersikap masa bodoh. Ia mengajukan pertanyaan yang tidak mendasar dan dibuat-buat. Hal ini tentu sangant berbahaya. Dan ini hanya akan membuang-buang waktu saja, bila kamu menjawab pertanyaannya.

Ketiga, orang yang berambisi untuk menjadi pemimpin. Setiap perkataan yang datang dari pembesar ia pegang dengan serius. Ia juga suka menjilat para sahabatnya. Padahal jiwanya kosong dari pemahaman. Ia sengaja mengemukakan pertanyaan yang beraneka macam, padahal ia tidak bisa menangkap dan menghayati jawaban dan pertanyaan sendiri itu
Rasulullah bersabda:
"Kami, dari golonngan para Nabi, diperintahkan agar berbicara kepada umat manusia sesuai dengan tingkat pikirannya,"

Tiga penyakit yang tidak dapat diobati itu terdapat pada orang yang otaknya beku dan hatimya buta.

Senin, 07 Maret 2011

MARAH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa ada seseorang yg berkata kepada Nabi Saw : "Ya Rasulullah, berilah aku pesan!" Beliau bersabda : "Janganlah kamu marah!" Orang itu mengulang-ulang permohonan-nya itu, dan Nabi tetap saja hanya berpesan : "Janganlah kamu marah!".HR.Al-Bukhari dan Muslim.
Marah adalah bangkit dan bergejolaknya darah hati ketika menghadapi sesuatu yg ia benci pada diri seseorang.

Sabda Nabi Saw : "Janganlah kamu Marah!"

Sabda beliau ini mempunyai arti : Janganlah kamu meluapkan amarahmu!. Larangan ini tidak kembali kemarahan itu sendiri. Sebab, ia merupakan bagian dari karakter manusia, dan manusia tidak mungkin dapat menolaknya. Nabi Saw juga bersabda : "Jauhilah sikap marah, karena sesungguhnya ia merupakan sebuah bara yang akan menyala di dalam hati anak keturunan Adam. Tidakkah kamu lihat salah seorang di antara kalian jika ia marah, bagaimana kedua matanya memerah dan urat lehernya mengembung. Jika salah seorang di antara kamu merasakan sesuatu dari hal itu, hendaklah ia berbaring atau duduk ke tanah." (HR. At. Tirmidzi)

Pernah datang kepada Nabi Saw lalu ia berkata : "Ya Rasulullah Saw ajarilah aku ilmu yang dapat mendekatkanku menuju surga dan menjauhkan diriku dari neraka."

Beliau kemudian bersabda : "Jangan marah, maka engkau akan berhak mendaptkan surga." (HR.Ath-Thabrani dengan dua sanad ; salah satunya shahih).

Nabi Saw juga pernah bersabda : "Sesungguhnya marah itu datangnya dari setan, dan setan itu tercipta dari api, sedangkan api itu dapat dipadamkan dengan air. Maka jika salah seorang di antara kalian marah, hendaklah segera berwudhu.' (HR. Abu Daud)

Abu Dzar Al-Ghiffari menceritakan : Rasulullah Saw pernah bersabda kepada kami : "Jika salah seorang di antara kalian marah, sedangkan ia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah ia segera duduk. Jika ternyata amarahnya belum juga hilang, maka hendaklah ia segera berbaring." (HR.Abu Daud)

Nabi Isa As pernah berkata kepada Nabi Yahya bin Zakariya As : "Aku ajakan kepadamu ilmu yang bermanfaat, (yaitu) jangan marah!" Nabi Yahya kemudian bertanya ; "Bagaimana supaya aku ini tidak marah?" Nabi Isa menjawab : "Jika kamu dicela dengan sesuatu yang memang ada padamu, maka katakan : Itu dosa yang aku ingat dan aku memohon ampunan Allah atasnya.Dan jika dicela dengan sesuatu yang sebenarnya tidak ada padamu, maka pujilah Allah yang tidak menjadikan pada dirimu apa yang dicelakan padamu itu akan menjadikan satu kebaikan yang dikirim kepadamu"

Amru bin Al-'Ash berkata : Aku pernah menanyakan pada Rasulullah Saw tentang sesuatu yang dapat menjauhkanku dari kemarahan Allah SWT, lalu beliau menjawab : "Janganlah kamu marah!"

Luqman pernah berkata kepada puteranya : "Jika engkau ingin menjadikan seseorang sebagai saudara, maka buatlah ia marah. Jika ia bisa bersikap adil kepadamu sedangkan ia dalam keadaan marah, maka itulah saudaramu. Namun jika tidak  waspadailah ia!"

CARA MENGHILANGKAN MARAH
  1. Manusia harus ingat akan kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh amarah itu.
  2. Manusia harus ingat tentang keutamaan sifat sabar dan keutamaan meredam amarah.
  3. Ia harus memohon perlindungan kepada Allah SWT dari setan yang terkutuk.
  4. Ia bisa mandi atau berwudhu.
  5. Ia mesti merubah posisi ketika ia marah, atau berbaring.
  6. Ia harus ingat akan keagungan Allah SWT atas dirinya.
  7. Ia harus ingat akan kesabaran Allah SWT terhadap para hamba-Nya.

    Dari kitab Syarah Hadits Arba'in (Al-Imam Yahya bin Syarafudin An-Nawawi Rohimaullah)

Minggu, 06 Maret 2011

Delapan Ilmu Pengetahuan yang sangat Bermanfaat

Hatim al-Asham adlh salah seorang sahabat Syaqiq al-Balkhi.Pd suatu ketika,Syaqiq bertanya kpd Hatim,"Wahai Hatim,sudah 30 tahun kita bersahabat.Apa yg telah kamu peroleh selama ini?"

Hatim menjawab,"Aku telah memperoleh 8 ilmu pengetahuan yg sangat bermanfaat.Inilah yg mencukupkan diriku untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.Aku berharap ke selamatan dan kebahagiaan itu berada di dalamnya."

Syaqiq lalu bertanya,"Apa itu,hai sahabatku?"
Hatim pun menjawab:

"Pertama, aku telah mengamati berbagai macam makhluk.Aku lihat,mereka mempunyai kekasih sebagai tambatan hatinya.Sebagiaan dari mereka,ada yg didampingi kekasihnya hanya sampai menjelang kematiannya.Ada juga yg didampingi kekasihnya sampai ke liang kubur.Sesudah itu,semuanya kembali dan meninggalkannya sendirian di kuburan.Tdk seorang pun yg bersedia menemaninya masuk ke liang kubur.

Usai melihat kejadian itu,terbesitlah di dlm pikiranku bahwa kekasih yg paling utama ialah yg menyertai seseorang masuk ke liang kubur dan memberikan hiburan di dlmnya.Hal ini hanya aku temui pd amal saleh.Oleh karana itu,amal saleh aku jadikan sebagai kekasih,agar kelak bisa menjadi pelita dlm kuburku,menghibur dan tdk meninggalkanku seorang diri.

Kedua,aku lihat kebanyakan manusia hanya memperturutkan kehendak nafsunya utk memenuhi segala hasratnya.Terhadap hal ini,aku camkan firman Allah SWT 

"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya".(QS.Al-Naziat<79>:40-41).

Aku yakin,yg dikatakan Al-Qur'an tentu benar.Oleh karana itu,aku segera melawan kehendak hawa nafsu.Aku bersedia berjihad dan berjuang menahan hawa nafsuku.Aku berusaha menolak segala keinginanku yg liar sampai ia tunduk,menyerah dan taat kpd Allah SWT.

Ketiga,aku lihat setiap org membanting tulang utk memperoleh dan menumpuk kekayaan dunia.Merekan membelanjakannya dengan hemat,bahkan amat kikir.Aku teringat firman Allah SWT:

"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal".(QS.Al-Nahl<16>:96)

Oleh karana itu,segera aku keluarkan harta simpananku selama ini utk mencari ridla Allah SWT.Aku sedekahkan kpd fakir miskin dan utk Jihad Fi Sabilillah agar kelak menjadi simpanan di sisi Allah SWT.

Kempat,aku melihat sebagian manusia mengira bahwa kemuliaan dan ketinggian derajat ditentukan oleh banyaknya kerabat dan keluarga.Lalu meraka merasa megah dan bangga bila memiliki kerabat yg banyak.Sebagian dari mereka ada pula yg beranggapan bahwa kemuliaan dan ketinggian martabat terletak pd banyaknya harta dan anak.Dengan kekayaan itu lalu mereka menepuk dada.

Sebagian yg lain beranggapan bahwa kemuliaan dan ketinggian martabat berada dalam perilaku yg zalim,keserakahan dan pertumpahan darah antar sesama manusia.Bahkan ada pula yg berkeyakinan bahwa kemulian dan ketinggian martabat terletak pd keborosan,hura2,dan menghambur-hamburkan harta.Melihat kenyataan itu,lalu kurenungkan firman Allah SWT:

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu".(QS.Al-Hujurat<49>:13)

Maka,kupilih takwa sebagai suatu kemuliaan dan ketinggian martabat.Aku yakin,yg dikemukakan Al-Qur'an adalah benar adanya.Anggapan mereka itu semua salah dan tak beralasan.

Kelima,aku melihat manusia hidup saling cela dan saling umpat.Kulihat pangkal semua itu adalah karana kedengkian dalam masalah harta,pengaruh,dan kepandaian.Maka aku pun merenungkan firman Allah SWT:

"Apakah mereka yang membagi-bagikan rahmat Tuahanmu?Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia,dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain  beberapa derajat,agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain.Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".(QS.Al-Zuhruf<43>:32)

Aku mengerti bahwa pembagian rezeki dan kedudukan telah ditentukan Allah sejak jaman azali.Karana itu,kubuang jauh2 sifat iri dengki dari dlm hati.Kuterima dengan senang hati setiap pemberian Allah SWT.

Keenam,kulihat manusia saling bermusuhan karana berbagai sebab dan tujuan.Maka kurenungkan kembali firman Allah SWT:


"Sesungguhnya setan itu musuh bagimu,maka anggaplah ia musuh(mu),karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala".(QS.Al-Fathir<35>:6)


Maka mengertilah aku bahwa orang tdk layak memusuhi kecuali terhadap setan.Itu berarti orang yang memusuhi orang lain telah kena jaring tipudaya setan.


Ketujuh,aku melihat setiap orang bekerja keras dan memeras keringat utk mencari makan dan kebutuhan hidup hingga ia terjatuh ke dalam kesuybhatan,terjerumus dlm hak yang haram dan mencemarkan nama baik dan martabanya.Maka kurenungkan kembali firman Allah SWT:

"Dan tidak ada suatu binatang melata di bumi melainkan Allah lah yang memberi rezekinya......"(QS.Hud<11>:6)


Aku pun mengerti bahwa rezeki itu berada pd kekuasaan Allah SWT semata.Masalah rezeki,Dialah yg menanggungnya.Oleh karena itu,aku lalu bangkit utk memelihara ibadah kepada-Nya dan kubuang jauh2 rasa loba dan tamak.Hanya kepada-Nya aku menyerahkan sepenuhnya masalah rezeki ini.


Delapan,aku sering melihat manusia menyandarkan nasib dan harapan sesamanya dan mahluk lainnya.Sebagian dari mereka ada yg menyandarkan kpd uang dan kebendaan,harta dan kekayaan,perusahaan dan perdagangan.Maka,kembalilah kuperhatikan dgn sungguh2 firman Allah SWT:

"Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan(keperluan)nya.Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan(yang dikehendaki-Nya).Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu".(QS.Al-Thalaq<65>:3) 


Oleh karena itu,aku bertawakkal kpd Allah SWT.Sebab,hanya Dialah yg dapat mencukupi segala kebutuhanku.Hanya Allah lah sebaik-baik pelindung.