MAMPIR GAN DI LAPAK ANE

Jumat, 06 Mei 2011

Kelak Kau kan Kembali Pada Tuhanmu

Tubuh ini ibarat sangkar burung. Interopeksilah kamu. Bila kamu termasuk burung yang terbang di angkasa, maka kembalilah ketika mendengar deru genderang pada hari kiamat.


Jadikanlah cita-citamu sebagai ruh. Kekalahanmu menjadi belenggu hawa nafsu, dan mati menjadi pakaianmu. Rumah masa depanmu adalah kuburan. Setiap saat, ahli kubur menunggu kehadiranmu di tengah-tengah mereka. Oleh karena itu, peliharalah dan jagalah dirimu. Jangan sampai kamu hadir di tengah-tengah mereka dengan keadaan compang-camping tidak membawa bekal amal apa pun.
Abu Bakar Sidik pernah berkata : "Tubuh ini ibarat sangkar burung atau kandang binatang." Oleh karena itu berfikirlah dan intropeksilah kamu. Termasuk golongan manakah dirimu ? Bila kamu tergolong burung yang terbang tinggi di angkasa, maka kembalilah ketika mendengar deru genderang di hari kiamat.

"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridlai-Nya. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS.Al-Fajr [89] 27-30)

Hendaklah kamu berlindunng kepada Allah SWT jangan sampai dirimu menjadi binatang yang tercermin dalam firman Allah SWT

"Dan sesungguhnya Kami jadikan (isi neraka Jahanam) untuk kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS.Al-A'raf [7]:179)

Oleh karena itu, janganlah sekali-kali dirimu merasa aman dengan kepindahanmu dari sudut rumah ke jurang neraka.
Pada suatu hari, Hasan Bashri diberi minum oleh seseorang. Setelah gelas yang berisi minuman segar itu dipegang, ia jatuh pingsan. Gelas itu  pun lepas dan terjatuh dari tangannya. Setelah ia siuman, ia ditanya, "Mengapa kamu menjadi pingsan, wahai Abu Sa'id? ia menjawab, "Aku teringat permohonan ahlli neraka kepada ahli surga, ketika mereka berkata, "Tuangkanlah kepada kami barang seteguk air atau apa saja rezeki Allah yang diberikan kepadamu!" Ini sebagaimana dijelaskan dalam Firman Allah SWT :

"Dan penghuni neraka menyeru pada penghuni surga "Limpahkanlah kepada kami air atau mekanan yang telah di rezekikan Allah kepadamu." Penghuni surga menjawab, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir." (QS.Al-A'raf [7] : 50)

Para sahabat Nabi menyebut-nyebut nama Abdullah bin Umar sebagai orang yang dekat dengan Rasulullah SAW. Rasulullah menyambut ucapan sahabatnya itu, dan mengatakan. "Ya, benar. Orang yang paling baik ialah Abdullah bin Umar. Ia melakukan salat malam secara kontinyu."
Pada suatu hari Rasulullah SAW berkata kepada salah seorang sahabatnya :
"Hai fulan, janganlah kamu memperbanyak tidur di malam hari. Sebab, banyak tidur di malam hari akan membuatmu miskin pada hari kiamat nanti,"

Renungkan dan hayatilah firman Allah SWT berikut ini :

"Dan pada sebagian malam, salat tahajulah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."(QS. Al-Isra' [17] :79)

"Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam, dan akhir malam ia memohon ampuna (kepada Allah)." (QS. Al-Dzariyat [51] : 17-18).

"Orang-orang yang berdoa, "Ya Tuhan kami sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) dan yang memohon ampunan di waktu sahur." (QS. Ali Imran [3] : 16-17)

Ayat-ayat di atas mengandung pengertian syukur dan zikir kepada Allah. Rasulullah SAW juga pernah bersabda :
"Ada tiga suara yang dicintai Allah, yaitu : suara ayam jantan yang berkokok menjelang waktu subuh, suara orang yang sedang membaca Al-Qur'an, dan suara orang yang memohon ampunan pada waktu subuh."

Sufyan Tsauri menjelaskan bahwa menjelang subuh angin yang berhembus membawa zikir dan istighfar orang mukmin ke hadapan Allah Yang Maha Kuasa. Bila permulaan malam tiba, para penyeru yang ada di bawah Arsy menyeru : "Berdirilah wahai hamba-hamba Allah yang tekun beribadah. Lakukanlah salat malam sekehendak hatimu!"
Bila pertengahan malam, mereka berseru, "Wahai orang-orang yang taat, bangunlah!" maka mereka pun bangun untuk mendirikan salat sampai menjelang subuh. Ketika menjelang subuh, mereka berseru lagi, "Wahai orang-orang yang memohon ampunan, bangunlah!" Maka mereka pun bangun memohon ampunan Allah.
Ketika fajar tiba, dikumandangkan pula seruan, "Bangunlah, wahai orang-orang yang hidup dalam kelalaian! Maka mereka pun bangun dari tidurnya bagaikan mayat dibangkitkan dari kubur.
Lukman Hakim pernah berwasiat kepada anaknya, "Anakku, janganlah ayam jantan lebih pandai daripada kamu. Ia berkokok di waktu subuh, sedangkan kamu saat itu tidur."

Seorang penyair mendendangkan hal serupa :

Di penghujung malam yang masih kelam
saat tenang seisi alam
aku berbaring di pembaringan
bagai benda yang melayang

Demi Allah
Dustalah aku dalam kata-kata
mengaku dekat
bak terpaku kepada-Nya

Segalanya mudah kurasakan
taat dan cinta aku ucapkan
tapi maknanya aku tinggalkan
mulut ikrar, hati ingkar

Beda si burung murai
Memekik, menangis berderai
bila mulut dan hati tak cerai
bagaimana kan kalah dengan si murai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar